L'Oreal Inisiasi Layanan Salon di Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salon menjadi usaha yang terdampak oleh pandemi COVIDd-19. Meski mengalami banyak tantangan, namun home service salon atau layanan salon di rumah menjadi alternatif solusi agar usaha ini tetap bertahan.
General Manager Professional Product L’Oreal Indonesia Michael Justisosetya mengatakan, sejak awal infeksi COVID-19 meluas, pihaknya sudah aktif berkomunikasi dengan cabang L’Oreal di negara-negara yang sudah lebih dulu menghadapi wabah ini.
“Kami mengumpulkan informasi dari negara-negara yang sudah lebih dulu mengalami wabah, seperti China dan Singapura. Kami kemudian berusaha meneruskan informasi tersebut kepada mitra salon dan konsumen bahwa pelayanan di salon tetap aman,” kata Michael dalam diskusi virtual yang diadakan L’Oreal Professional, Senin (18/5). ( )
Tak hanya itu, Michael menerangkan bahwa pihaknya juga membuat beberapa program agar roda bisnis salon-salon tetap berputar. Misalnya dengan menjual produk perawatan rambut lewat jasa pesan antar. Selama masa karantina ini, L'Oreal mempersiapkan pula pekerja salon dengan melakukan pelatihan online agar ketika salon sudah diizinkan dibuka, semua bisa berjalan dengan cepat.
“Sejak Maret (2020) kami sudah menyiapkan panduan SOP (standard operational procedure) untuk diterapkan di salon berdasarkan masukan dari beberapa negara. Nantinya SOP ini bakal didiskusikan dengan pihak yang berkompeten seperti Kemenkes,” ujar Michael.
Selain itu Michael juga menginisiasi home service yang aman. Berbeda dengan salon service pada umumnya yang menyediakan banyak pilihan pelayanan, home service saat ini hanya menyediakan potong rambut dan pewarnaan rambut dasar.
“Penerapan strategi home service kami lakukan demi mempertahankan bisnis dan karyawan. Kami bakal melakukan beragam inovasi agar jenis pelayanan home service lebih variatif untuk menghadapi New Normal ,” kata Michael.
Salon home service ini diterapkan oleh Cecil Era Wahjuni, pemilik salon The Icon. Cecil menyediakan layanan salon di rumah untuk para pelanggannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Sebelum mengirim staf, kami pastikan kondisi kesehatannya bagus, termasuk riwayat perjalanannya. Intinya tidak boleh sakit sedikit pun. Demikian juga dengan pelanggan, kami buat perjanjian tertulis bahwa ia dalam keadaan sehat dan tidak ada kontak dengan orang yang mungkin terpapar,” kata Cecil. ( )
Hal yang hampir sama diterapkan penata rambut dari salon Irwan Team, Wisnu. Sebagai penata rambut, Wisnu masih bisa mengerjakan layanan di rumah. Namun sayang, tidak demikian halnya dengan pekerja salon di bagian cuci rambut atau terapis creambath.
“Sebagai stylist saya sempat melakukan penggalangan dana untuk menyalurkan paket sembako bagi teman-teman salon yang tidak dapat menerapkan work from home atau home service," kata Wisnu.
General Manager Professional Product L’Oreal Indonesia Michael Justisosetya mengatakan, sejak awal infeksi COVID-19 meluas, pihaknya sudah aktif berkomunikasi dengan cabang L’Oreal di negara-negara yang sudah lebih dulu menghadapi wabah ini.
“Kami mengumpulkan informasi dari negara-negara yang sudah lebih dulu mengalami wabah, seperti China dan Singapura. Kami kemudian berusaha meneruskan informasi tersebut kepada mitra salon dan konsumen bahwa pelayanan di salon tetap aman,” kata Michael dalam diskusi virtual yang diadakan L’Oreal Professional, Senin (18/5). ( )
Tak hanya itu, Michael menerangkan bahwa pihaknya juga membuat beberapa program agar roda bisnis salon-salon tetap berputar. Misalnya dengan menjual produk perawatan rambut lewat jasa pesan antar. Selama masa karantina ini, L'Oreal mempersiapkan pula pekerja salon dengan melakukan pelatihan online agar ketika salon sudah diizinkan dibuka, semua bisa berjalan dengan cepat.
“Sejak Maret (2020) kami sudah menyiapkan panduan SOP (standard operational procedure) untuk diterapkan di salon berdasarkan masukan dari beberapa negara. Nantinya SOP ini bakal didiskusikan dengan pihak yang berkompeten seperti Kemenkes,” ujar Michael.
Selain itu Michael juga menginisiasi home service yang aman. Berbeda dengan salon service pada umumnya yang menyediakan banyak pilihan pelayanan, home service saat ini hanya menyediakan potong rambut dan pewarnaan rambut dasar.
“Penerapan strategi home service kami lakukan demi mempertahankan bisnis dan karyawan. Kami bakal melakukan beragam inovasi agar jenis pelayanan home service lebih variatif untuk menghadapi New Normal ,” kata Michael.
Salon home service ini diterapkan oleh Cecil Era Wahjuni, pemilik salon The Icon. Cecil menyediakan layanan salon di rumah untuk para pelanggannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Sebelum mengirim staf, kami pastikan kondisi kesehatannya bagus, termasuk riwayat perjalanannya. Intinya tidak boleh sakit sedikit pun. Demikian juga dengan pelanggan, kami buat perjanjian tertulis bahwa ia dalam keadaan sehat dan tidak ada kontak dengan orang yang mungkin terpapar,” kata Cecil. ( )
Hal yang hampir sama diterapkan penata rambut dari salon Irwan Team, Wisnu. Sebagai penata rambut, Wisnu masih bisa mengerjakan layanan di rumah. Namun sayang, tidak demikian halnya dengan pekerja salon di bagian cuci rambut atau terapis creambath.
“Sebagai stylist saya sempat melakukan penggalangan dana untuk menyalurkan paket sembako bagi teman-teman salon yang tidak dapat menerapkan work from home atau home service," kata Wisnu.
(tsa)